Presiden AS Trump Ampuni 1.500 Terdakwa Kerusuhan Capitol 2021

Capres AS Donald Trump. Foto : Tangkapan layar Instagram @presidentdonaldtrump

FAKTA GRUP – Hari pertama sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan pengampunan atau pengurangan hukuman kepada lebih dari 1.500 terdakwa. Pengampunan tersebut diberikan kepada terdakwa yang terlibat dalam kerusuhan Capitol 6 Januari 2021.

Melansir dari CNN, tindakan ini mencakup mereka yang dihukum atas konspirasi makar dan penyerangan terhadap polisi. Termasuk pemimpin kelompok ekstremis kanan yang berupaya mempertahankan Trump tetap berkuasa setelah kekalahannya dalam pemilu 2020.

Pengampunan ini memungkinkan pembebasan puluhan orang dari penjara, termasuk terdakwa kekerasan yang menyerang aparat keamanan. Trump menyebut para perusuh sebagai “patriot” dan “sandera,” mengklaim bahwa mereka diperlakukan tidak adil oleh Departemen Kehakiman.

Selain itu, ia memerintahkan Jaksa Agung untuk menghentikan sekitar 450 kasus yang masih berjalan’. Trump menyebut langkah ini sebagai upaya mengakhiri “ketidakadilan nasional” dan memulai “rekonsiliasi nasional.”

Langkah ini disambut dengan sorak-sorai oleh pendukung Trump yang berkumpul di luar penjara Washington. Para pengacara terdakwa juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Trump.

Namun, pengampunan ini menuai kecaman keras dari Partai Demokrat. Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi menyebut tindakan tersebut sebagai penghinaan terhadap sistem keadilan.

Sementara Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer menuduh Trump menciptakan era keemasan bagi pelanggar hukum. Mantan petugas polisi Michael Fanone, yang diserang dalam kerusuhan, mengaku terkejut dan trauma atas pengampunan ini.

Ia menyebut tindakan ini memperburuk rasa takutnya terhadap keselamatan pribadi dan keluarganya. Lebih dari 1.500 terdakwa, 250 di antaranya dinyatakan bersalah setelah persidangan, sementara lebih dari 1.000 terdakwa mengaku bersalah.

Sebanyak 1.000 terdakwa telah dijatuhi hukuman, dengan 700 menerima hukuman penjara. Kerusuhan 6 Januari telah didokumentasikan secara luas melalui video dan kesaksian yang menunjukkan kekerasan brutal terhadap aparat keamanan.

Polisi diseret ke dalam kerumunan, dipukuli, dan diserang dengan senjata improvisasi seperti tiang bendera, tongkat hoki, dan semprotan beruang. Awalnya, Trump menyatakan akan meninjau kasus para terdakwa secara individual.

Namun akhirnya ia memberikan pengampunan penuh dan tanpa syarat kepada semua terdakwa. Langkah ini dianggap sebagai upaya mengubah narasi sejarah terkait salah satu peristiwa paling gelap dalam sejarah AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *