NASIONAL – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara mencatat 3.636 kasus tuberkulosis (TBC) di wilayahnya sejak Januari hingga Juni 2025.
“Hingga 11 Juni 2025 tercatat ada 3.636 kasus tuberkulosis di Jakarta Utara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, dr. Ratna Sari, di Jakarta, Selasa (17/6).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.038 pasien telah menjalani pengobatan di berbagai fasilitas kesehatan di Jakarta Utara.
“Sekitar 53 persen pasien TBC di Jakut sudah sembuh. Namun, masih ada yang dalam proses pengobatan,” jelas dr. Ratna.
Untuk menekan angka penularan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara terus memperkuat berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan. Salah satunya dengan membentuk Kampung Siaga TBC di seluruh wilayah Jakarta Utara. Selain itu, Sudinkes juga aktif menjalin kolaborasi lintas sektor dan melakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan bagi warga yang tinggal di lingkungan penderita TBC.
“Kami rutin memberikan pengobatan TBC di 33 RW yang tersebar di 31 kelurahan se-Jakarta Utara,” tambahnya.
Data Sudinkes menunjukkan, pada tahun 2023 terdapat 10.102 kasus TBC, kemudian meningkat menjadi 11.323 kasus pada 2024. Sementara hingga Juni 2025, tercatat 3.636 kasus.
Untuk jumlah pasien yang menjalani pengobatan, pada 2023 sebanyak 9.203 orang dengan tingkat kesembuhan sekitar 79 persen. Tahun 2024, sebanyak 9.853 orang dengan tingkat kesembuhan 82 persen. Sedangkan di tahun 2025 ini, sebanyak 3.038 pasien dengan tingkat kesembuhan sementara sebesar 53 persen.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, menekankan perlunya sinergi lintas sektor dalam penanganan penyakit ini.
“Pada tahun 2024 ditemukan 11.323 kasus TBC dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta Utara,” ujar Hendra.
Ia juga menyebutkan bahwa pembentukan Kampung Siaga TBC menjadi langkah strategis untuk menekan penyebaran penyakit menular ini.
“Kami berharap Kampung Siaga TBC dapat bergerak aktif dalam menangani kasus ini agar masyarakat Jakarta Utara selalu sehat dan terhindar dari penyakit,” tutupnya.