Faktalampung.id, NASIONAL – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akhirnya buka suara mengenai rencana besar merger manajer investasi (MI) milik bank BUMN, atau anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Seperti diketahui, kabar beredar kencang bahwa entitas usaha pengelola aset milik tiga bank pelat merah akan segera digabungkan di bawah koordinasi Danantara.
Ketika ditanya secara spesifik mengenai kabar tersebut, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, masih menolak memberikan keterangan secara rinci. Ia menegaskan, pihaknya pasti akan memberikan pengumuman resmi jika rencana tersebut sudah final.
“Oh, itu aku belum bisa ngomong. Tapi kalau soal nantinya ada merger atau apa, nanti pasti akan kami sampaikan kalau sudah official,” kata Pandu saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jumat (24/10/2025).
Meski demikian, Pandu Sjahrir menggarisbawahi tujuan utama di balik setiap rencana penggabungan perusahaan pelat merah yang dilakukan oleh Danantara. Menurutnya, langkah konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat performa dan efisiensi kinerja perusahaan.
“Semua kalau mau gabung-gabung itu untuk membuat perusahaan makin efisien, makin kuat. Sudah, pasti,” tegas Pandu.
Rencana merger manajer investasi Himbara ini telah ramai diberitakan oleh media massa. Danantara dikabarkan akan menggabungkan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Tak tanggung-tanggung, penggabungan ini diprediksi akan menciptakan raksasa baru di industri MI dengan total aset kelolaan (AUM) mencapai US$8 miliar atau setara Rp132,77 triliun.
Saat ini, ketiga bank BUMN tersebut memiliki MI masing-masing. BRI memiliki PT BRI Manajemen Investasi, Bank Mandiri mempunyai PT Mandiri Manajemen Investasi, dan BNI mengelola PT BNI Asset Management (BNI AM).
Selain ketiganya, BUMN juga masih memiliki manajer investasi aset pelat merah lainnya, yakni PT Bahana TCW Investment Management, yang berada di bawah naungan Indonesia Financial Group (IFG).
Langkah konsolidasi di industri MI ini sejalan dengan rencana besar Danantara di sektor keuangan lainnya. Sebelumnya, Danantara juga telah mengumumkan rencana konsolidasi perusahaan asuransi dan reasuransi pelat merah, yang akan merampingkan 15 perusahaan menjadi hanya 3 entitas saja.













