Faktalampung.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang mengguncang Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu sore (5/11/2025), telah menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa tim petugas gabungan di Kota Tarakan masih terus melakukan pendataan lapangan untuk memastikan tingkat kerusakan akibat gempa Tarakan. Warga juga diminta tetap waspada untuk mengantisipasi dampak susulan.
“Laporan sementara mencatat dua rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang, serta beberapa fasilitas publik yang terdampak, termasuk satu rumah sakit dan bandara,” kata Abdul Muhari di Jakarta, Rabu.
Gempa bumi terjadi pada pukul 17.37 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa berada di laut pada kedalaman 10 kilometer, sekitar 24 kilometer tenggara Kota Tarakan. BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
BNPB mengkonfirmasi guncangan akibat gempa Tarakan ini dirasakan cukup kuat selama sekitar lima detik di wilayah Kota Tarakan, terutama di Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Rejo, dan Kelurahan Mamburungan.
Getaran kuat ini sempat memicu kepanikan warga yang sedang beraktivitas di dalam gedung.
“Sejumlah warga yang sedang berada di pusat perbelanjaan sempat panik dan keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri,” kata Abdul.
Dampak guncangan juga dirasakan di fasilitas vital. Rumah Sakit Yusuf SK Tarakan dan Bandara Juwata dilaporkan ikut mengalami getaran yang berdampak pada aktivitas sementara waktu.
“Pasien dilaporkan sempat dievakuasi keluar gedung sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan gempa susulan,” lanjut Abdul.
Tim petugas gabungan di bawah komando BPBD Kota Tarakan, BPBD Provinsi Kalimantan Utara, dan stasiun meteorologi BMKG setempat telah melakukan pemantauan pascagempa. Mereka juga berkoordinasi lintas instansi untuk mempercepat proses pendataan dan penilaian kerusakan di lapangan.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (hoaks).
“Pastikan bangunan aman sebelum kembali masuk rumah, dan pantau terus informasi resmi dari BMKG, BPBD, serta BNPB,” kata Abdul Muhari menegaskan.













