Faktalampung.id, NASIONAL – OpenAI akhirnya secara resmi merilis aplikasi video berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya, Sora, untuk pengguna Android. Peluncuran ini sangat dinanti, menyusul kesuksesan viral aplikasi tersebut di platform iOS.
Mulai Selasa (4/11/2025), para pengguna di tujuh negara sudah bisa mengunduh aplikasi AI Sora langsung lewat Google Play Store. Negara-negara tersebut meliputi Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Peluncuran ini menyusul kesuksesan besar Sora untuk iOS pada September 2025 lalu. Saat itu, aplikasi ini meledak di pasaran dan berhasil mencatatkan lebih dari satu juta unduhan hanya dalam lima hari.
Dilansir dari The Verge, Sora hadir dengan fungsionalitas yang dirancang untuk bersaing langsung dengan platform video pendek.
“Fitur yang memungkinkan pengguna membuat, berbagi, dan mengedit ulang video buatan AI dengan gaya yang mirip platform video pendek seperti TikTok.”
Sora tidak hanya menampilkan video hasil buatan AI yang pasif. Fitur utamanya yang paling banyak dibicarakan adalah “cameo”. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang dibintangi oleh diri mereka sendiri atau teman-teman mereka dalam versi AI.
“Dengan fitur ini, pengguna bisa menambahkan versi AI dari wajah mereka ke dalam video yang dibuat.”
Meski sangat populer, aplikasi AI Sora sempat menuai kritik tajam. Banyak pihak khawatir aplikasi ini akan disalahgunakan untuk membuat deepfake (video rekayasa wajah) secara masif dan melanggar hak cipta.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, OpenAI akhirnya mengambil langkah tegas untuk mencegah penyalahgunaan.
“OpenAI akhirnya membatalkan kebijakan opt-out bagi para pemegang hak cipta demi mencegah penyalahgunaan.”
OpenAI juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak berhenti di fitur “cameo” saja. Saat ini, perusahaan sedang mengembangkan fitur baru bernama “characters cameo”.
Fitur ini dilaporkan akan memungkinkan pengguna untuk membuat avatar digital mereka sendiri yang dapat digunakan kembali dalam berbagai skenario video AI.
Ke depan, OpenAI bahkan berencana membuka skema monetisasi bagi para pemilik hak kekayaan intelektual (IP).
“Pemilik hak kekayaan intelektual bahkan bisa menerima bayaran tambahan jika karakter atau wajah mereka digunakan dalam video cameo buatan AI.”













