FAKTALAMPUNG.ID – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) terus memperluas penetrasi pada segmen privilege banking, seiring meningkatnya kebutuhan kelompok emerging affluent di Indonesia terhadap layanan perbankan dan pengelolaan kekayaan.
Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia, Bianto Surodjo, menjelaskan bahwa penguatan layanan privilege banking merupakan bagian dari implementasi misi “Humanising Financial Services” serta strategi M25+ yang berfokus pada kebutuhan nasabah.
“Kami melihat adanya kebutuhan layanan khusus di segmen privilege, yaitu kelompok nasabah yang berada di antara mass market dan affluent,” ujar Bianto dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (21/11/2025).
Segmen Privilege ditujukan bagi nasabah kelas menengah yang sedang berkembang, dan saat ini telah memberikan kontribusi sekitar 14,8% terhadap total CASA–TD Maybank Indonesia.
Meski jumlah nasabahnya tidak sebesar mass market, kontribusi segmen ini dinilai signifikan. Pertumbuhan jumlah nasabah diperkirakan bergerak stabil hingga akhir 2025 dan kembali meningkat pada semester pertama 2026.
Total aset kelolaan segmen ini juga terus menunjukkan pertumbuhan positif. “Kontribusi nasabah di segmen ini semakin berkualitas dan berkelanjutan,” tambah Bianto.
Nasabah Privilege umumnya memiliki saldo simpanan lebih besar, intens bertransaksi secara digital, memilih instrumen investasi berisiko rendah hingga moderat seperti deposito dan reksa dana pendapatan tetap, serta tetap berhati-hati terhadap perubahan suku bunga dan kondisi ekonomi global. Mereka juga aktif menggunakan fasilitas kredit dan memiliki perilaku finansial yang logis.
Bianto optimistis segmen ini akan terus berkembang seiring pertumbuhan aset nasabah. Pemulihan populasi pada 2026 dan peningkatan dana kelolaan menjadi penanda bahwa segmen Privilege akan terus menjadi motor pertumbuhan bank.
Quiet Investing
Head Wealth Management & Segmentation Maybank Indonesia, Aliang Sumitro, menjelaskan bahwa volatilitas pasar sering membuat investor terjebak dalam siklus fear and greed. Banyak yang panik saat pasar melemah, tetapi agresif ketika pasar menguat.
Menurutnya, filosofi Quiet Investing membantu investor tetap tenang dan konsisten dalam berinvestasi, dengan fokus pada pertumbuhan kekayaan jangka panjang, bukan mengejar keuntungan instan. Pendekatan ini membantu nasabah tetap rasional, menghindari keputusan emosional, serta memastikan langkah investasi tetap sesuai tujuan hidup.
Quiet Investing mengandalkan beberapa strategi, termasuk:
Goal-Based Investing
Regular Investment & Rupiah Cost Averaging
Diversifikasi lintas produk, kelas aset, negara, dan mata uang
Dengan karakteristik nasabah yang rasional dan melek finansial, Maybank Indonesia terus memperkuat perannya sebagai mitra finansial terpercaya. Komitmen tersebut kembali mendapat pengakuan internasional melalui penghargaan Best Wealth Management Platform dari Asian Banking & Finance pada 2024 dan 2025.
“Penghargaan ini menunjukkan kepercayaan nasabah, bahwa Maybank Indonesia bukan sekadar bank, tetapi mitra pertumbuhan dengan sentuhan manusia dalam setiap inovasi,” tutup Aliang.[zul]













