Menteri LH Minta Pemprov DKI Serius Kurangi Sampah Jakarta, TPST Bantargebang Kelebihan Kapasitas

Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq berbicara dengan pedagang saat meninjau pengelolaan Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara. (Dok. Ist)

NASIONAL – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih serius dalam menangani persoalan sampah. Hal ini disampaikan menyusul kondisi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang kini sudah kelebihan kapasitas akibat penumpukan sampah setiap hari.

“Sehingga secara bertahap kita minta Pak Gubernur Jakarta untuk melakukan pengurangan sampah secara serius,” ujar Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol saat meninjau Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Rabu pagi (2/7/2025).

Menurutnya, Jakarta menghasilkan sampah harian yang sangat besar, mencapai sekitar 8.000 ton per hari. Angka ini diperkirakan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk di ibu kota.

Sebagian besar sampah Jakarta selama ini dikirim ke TPST Bantargebang. Namun, berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup, tempat tersebut sudah kelebihan kapasitas dan masih menerapkan praktik open dumping, yakni penumpukan sampah terbuka tanpa pengolahan yang memadai.

“Ini sudah banyak yang kita tangani, illegal dumping yang sedang kita proses hukum. Tapi tentu itu tidak akan menyelesaikan masalah. Masalahnya harus kita selesaikan dari hulu. Maka sumber sampah ada di dua kelompok penting, yaitu rumah tangga dan kawasan,” terang Hanif.

Berbeda dengan beberapa daerah lain yang TPST-nya ditutup karena mencemari lingkungan, TPST Bantargebang masih tetap beroperasi. Namun, Menteri Hanif menegaskan, upaya pengurangan sampah di Jakarta perlu dilakukan lebih serius agar tidak menimbulkan krisis pengelolaan lingkungan.

Dalam kunjungan tersebut, Hanif juga menyinggung keberadaan fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta. Ia meminta fasilitas itu segera dioperasikan bulan ini agar dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Bantargebang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *