NASIONAL – Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis menyambut antusias kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan panen raya jagung serentak tahap II di Kabupaten Bengkayang, Kamis (5/6/2025). Ia menyebut momen tersebut menjadi pemicu semangat bagi daerahnya dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Kami sangat bangga karena Bengkayang menjadi pusat panen raya serentak kali ini. Ini bukan sekadar seremoni, tapi awal kebangkitan semangat bersama untuk mewujudkan swasembada pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” ujar Bupati Darwis, Jumat (6/6/2025).
Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki visi agar Indonesia tak lagi bergantung pada impor jagung.
“Presiden ingin agar kita bisa menjadi negara penghasil, bukan lagi pengimpor jagung. Dan tahun 2026, sesuai yang disampaikan Presiden, kita diharapkan tidak akan mengimpor lagi,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkayang pun berkomitmen penuh untuk mendukung swasembada pangan. Darwis menambahkan, Bengkayang merupakan daerah dengan komoditas jagung terbesar di Kalimantan Barat.
“Kami mendorong para petani untuk terus menanam jagung dan meningkatkan kualitas serta produktivitas agar hasilnya semakin baik,” katanya.
Untuk langkah konkret, Pemkab Bengkayang menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 30 hektare, dengan rencana peningkatan luasan di masa mendatang.
Selain itu, harga jagung nasional yang ditetapkan sebesar Rp 5.500 per kilogram diharapkan menjadi dorongan tambahan bagi para petani.
“Yang pasti, kehadiran Bapak Presiden sangat memotivasi petani kami untuk meningkatkan produksi jagung. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan swasembada pangan,” ucap Darwis.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga sebagai lumbung pangan dunia.
“Indonesia tidak boleh hanya swasembada secara nasional. Setiap provinsi dan daerah harus swasembada. Ini kunci kemerdekaan kita,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga mengungkapkan bahwa produksi jagung mengalami peningkatan signifikan di kuartal pertama tahun ini, yakni sebesar 48 persen. Produksi per hektare saat ini mencapai 6-7 ton, meningkat dari sebelumnya yang hanya 4 ton.
“Cita-cita kita untuk swasembada jagung bisa tercapai kurang dari tiga tahun, bahkan mungkin hanya satu tahun. Ini kemajuan yang luar biasa. Benih kita sudah bagus, dan pupuk banyak yang organik,” ujarnya.
Presiden Prabowo juga mengapresiasi peran semua pihak dalam pencapaian ini, termasuk Polri, TNI, Kementerian Pertanian, para gubernur, dan bupati.
“Kita bisa menjadi solusi bagi banyak negara lain yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan,” tambahnya.