Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Pertemuan antara Mendiktisaintek Brian Yuliarto (kanan) dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov (kiri) di Jakarta, Senin (26/5/2025). (Ist)

NASIONAL – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerja sama dengan Rusia di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Kemdiktisaintek Brian Yuliarto dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov.

Menteri Brian menyampaikan optimismenya terhadap potensi kolaborasi antara universitas dan lembaga riset di kedua negara.

“Selain menindaklanjuti dokumen perjanjian yang sedang dalam proses saat ini, kami berharap dapat segera memulai program kolaborasi seperti forum rektor,” kata Menteri Brian dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Forum rektor tersebut dirancang menjadi wadah untuk memulai berbagai bentuk kerja sama, seperti riset bersama, pertukaran profesor, dan program mobilitas mahasiswa doktoral antara Indonesia dan Rusia.

Lebih lanjut, Menteri Brian menegaskan bahwa riset, sains, dan teknologi harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat, sesuai dengan visi Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kami fokus pada bidang-bidang prioritas seperti ketahanan pangan, energi berkelanjutan, ketersediaan air bersih, hilirisasi industri, teknologi pertahanan, dan semikonduktor. Ini adalah topik-topik yang kami harapkan bisa menjadi pusat kolaborasi antara Indonesia dan Rusia untuk menjawab tantangan global,” jelasnya.

Ia juga menambahkan pentingnya kerja sama dalam bentuk program joint degree khususnya untuk jenjang PhD serta pengiriman dosen Indonesia ke Rusia untuk melanjutkan studi doktoral.

“Kami yakin kolaborasi internasional seperti ini akan mempercepat kemajuan sumber daya manusia unggul dan inovasi teknologi yang bermanfaat luas,” tambah Brian Yuliarto.

Duta Besar Federasi Rusia, Sergei Tolchenov, menyambut baik kerja sama ini. Ia mengapresiasi tingginya minat pelajar Indonesia terhadap beasiswa pemerintah Rusia, yang tahun ini menyediakan kuota sebanyak 250 penerima.

“Kami terbuka dan siap membantu untuk mengorganisir diskusi lebih lanjut agar sinergi ini dapat berjalan optimal,” ujar Sergei Tolchenov.

Adapun bentuk kolaborasi yang sedang dirancang antara kedua negara meliputi pertukaran mahasiswa, kunjungan profesor, penyelenggaraan seminar dan konferensi ilmiah bersama, riset kolaboratif, serta pengembangan kurikulum dan program akademik bersama.

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mempercepat realisasi kerja sama strategis dan membuka peluang baru bagi kemajuan pendidikan serta riset Indonesia dan Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *