Menteri HAM Natalius Pigai Tekankan Pegawai Kemenham Harus Jadi Pembela HAM

Menteri HAM Natalius Pigai menyampaikan amanat di hadapan pegawai Kantor Wilayah Kemenham Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di Makassar, Senin (12/5/2025). (Ist)

NASIONAL – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menegaskan pentingnya peran seluruh pegawai Kementerian HAM (Kemenham) dalam memperjuangkan dan menegakkan hak asasi manusia. Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Kantor Wilayah Kemenham Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (12/5).

Pigai menyampaikan, seluruh pegawai Kemenham harus menjadi pembela HAM sesuai dengan Astacita poin pertama Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

“Seluruh pegawai harus menjadi pembela HAM sebagai perintis, penegak, dan pembangun peradaban HAM. Untuk itu, mereka harus mendukung serta menyosialisasikan program-program Pemerintah seperti makan bergizi gratis, pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan hak lainnya,” kata Pigai dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/5).

Menteri Pigai juga mengingatkan pentingnya pelayanan publik yang adil dan tidak diskriminatif.

“Pegawai Kemenham tidak boleh memandang suku, ras, agama, dan golongan saat memberikan layanan kepada masyarakat,” tegasnya.

Ia menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang inklusif dan profesional. Pigai mengungkapkan bahwa dalam pengangkatan pejabat, ia tidak melihat latar belakang ras atau suku.

“Kami memprioritaskan pegawai dari lingkungan dalam serta mereka yang memahami permasalahan organisasi. Kemenham telah bekerja keras membentuk sistem organisasi dan tata kerja hingga berdirinya kantor wilayah di seluruh Indonesia,” jelas Pigai.

Lebih lanjut, Pigai menyebut bahwa Kemenham harus terus melakukan transformasi dan perbaikan di berbagai sektor demi mendukung visi Indonesia Emas.

“Pada periode 2035–2040, Indonesia akan berperan penting di Asia. Lalu pada 2040–2045, Indonesia akan menjadi pemimpin dunia. Maka perlu sistem politik, ekonomi, dan pemerintahan yang baik dan berkualitas,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenham Sulsel Daniel Rumsowek melaporkan bahwa saat ini ada 87 pegawai di dua wilayah tersebut, terdiri dari 66 orang di Sulsel dan 21 orang di Sultra.

“Dari jumlah tersebut, kami berharap semua bisa bekerja keras dan melaksanakan tugas yang ditetapkan pusat maupun daerah,” kata Daniel.

Kunjungan ke Sulsel dan Sultra menjadi lawatan perdana Menteri Pigai sejak resmi terbentuknya 20 kantor wilayah Kemenham RI pada 13 Maret 2025. Ia juga memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang menunjang produktivitas kantor wilayah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *